Nabi Muhammad ﷺ Memerangi Yahudi yang tak Menerima Islam ?!


Apakah benar Nabi Muhammad ﷺ Memerangi Yahudi yang Tidak Mau menerima Islam ??


..
Alhamdulillah, artikel yang akan kita bahas kali ini adalah salah satu kekeliruan dan hujatan-hujatan yang menyudutkan Islam. Banyak sekali kekeliruan atau statement-statement yang jelas menyudutkan sekaligus menfitnah Islam, yang mana itu sendiri muncul dari kalangan-kalangan orientalis. Termasuk pertanyaan ini ..
Mengapa Nabi Muhammad (Shalallahu alaihi wa salam) memerangi orang-orang Yahudi di Madinah ketika mereka enggan menerima agamanya ?

Persepsi ini merupakan pernyataan salah dari para Orientalis. Nabi Muhammad ﷺ tidak memerangi orang-orang Yahudi di Madinah karena mereka tidak menerima agama beliau, tetapi beliau memerangi karena mereka melanggar perjanjian yang telah dibuat. Mereka di perangi karena mengkhianati piagam kesepakatan. Membuat konspirasi jahat, dan menolong kaum musyrikin dalam memerangi kaum muslimin.

Rasulullah ﷺ melakukan gencatan senjata dan berdamai dengan orang-orang Yahudi ketika beliau baru datang dari kota Madinah. Beliau membuat perjanjian dan jaminan bahwa beliau tidak akan memerangi mereka dan mereka juga tidak akan memerangi beliau. Rasulullah senantiasa memelihara perjanjian itu, hingga mereka sendiri yang mulai melakukan penghianatan.

Orang-orang Yahudi Bani Quraizhah bersekongkol dengan kaum musyrikin Makkah dalam perang Ahzab (Khandaq). Pertemuan yang kaum musyrikin bersumpah serapah akan memusnahkan dakwah Islam hingga ke akar-akarnya. Kondisi kaum muslimin saat itu sebagaimana di gambarkan Allah dalam firman-Nya :
"Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang sangat." (Al-Ahzab: 10-11).

Hingga akhirnya Allah menjalankan ketentuan-Nya dan menurunkan malapetaka dan siksa kepada mereka.

Orang-orang Yahudi Bani Nadhir juga mengkhianati perjanjian mereka dan berambisi untuk membunuh Rasulullah dengan cara yang sangat busuk. Ketika beliau pergi menjumpai mereka untuk mengambil diyat (denda) atas dua orang yang terbunuh dari Bani Amir, mereka berserkongkol untuk melemparkan sebongkah batu besar dari atas tembok. Allah memberitahukan konspirasi jahat itu kepada beliau dan Dia menyelamatkan beliau dari kejahatan itu. Akhirnya Rasulullah mengusir mereka dari kota Madinah.

   Allah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat) maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal." (Q.s Al- Ma'idah: 11)

Anugerah yang dikaruniakan Allah kepada orang-orang yang beriman dalam ayat ini adalah sikap Allah yang menyelamatkan Rasulullah beserta para sahabatnya dari konspirasi jahat orang-orang Yahudi Bani Nadhir ketika beliau mendatangi mereka untuk meminta pertanggungjawaban mereka dalam menyebarkan diyat dua korban terbunuh dari kubu Bani Amir yang dibunuh oleh Amr bin Umayyah Adh-Dhamari.

Rasulullah menjumpai orang-orang Bani Nadhir untuk meminta diyat dua korban terbunuh dari bani Amir. Ketika itu, mereka berbisik-bisik kepada rekannya, "Kalian tidak akan mendapatkan posisi Muhammad yang lebih dekat daripada sekarang ini. Perintahkanlah seorang lelaki untuk memanjat rumah ini  lalu lemparkanlah sebongkah batu besar kepadanya supaya kita semua terbebas dari gangguannya.

Amr bin Jahsy bin Ka'ab berdiri dan beritan tentang konspirasi jahat tingkat tinggi ini di sampaikan kepada Rasulullah sehingga dengan seketika beliau meninggalkan mereka. Allah menurunkan ayat berkenaan dengan maksud jahat mereka, yaitu dalam firman-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah yang Dia anugerahkan kepadamudi waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakan tanganya untuk berbuat jahat kepadamu .... "

Jadi, permasalahanya bukan pada kasusu pemaksaan untuk menerima dakwah Islam dan peperangan yang dilakukan tidak bermaksud untuk memaksa mereka memeluk agama Islam, tetapi peperangan dilancarkan akibat konspirasi jahat serta pengkhianatan yang gencar mereka laksanakan dan sepakati.

Barakallah, demikian penjelasan dari Prof. Dr. Shalah Shawi terhadap kekeliruan persepsi pada Islam.

Demikian juga artikel dari saya, terimakasih sudah berkunjung.. Jangan lupa Share yaa ;) Syukran

2 comments: