Filsafat Muslim : Al-Din Tusi (LOGIKA)






Logika



Mengenai logika, karya-karyanya meliputi Asas al-Iqtibas Syarh-i Mantiq al-Isyarat, Ta’dil al-Mi’yar dan Tafrid fi al-Mantiq. Yang disebut pertama tadi memberikan penjelasan yang gamblang mengenai masalah itu dalam bahasa Persi atas dasar logika ibn Sina dalam al-Syifa.

Tusi menganggap logika sebagai suatu ilmu dan suatu alat-ilmu. Sebagai ilmu, ia bertujuan memahami makna-makna dan sifat dari makna-makna yang dipahami itu sebagai alat, ia menjadi kunci untuk memahami berbagai ilmu.

Kalau pengetahuan tentang makna dan sifat dari makna-makna itu menjadi sedemikian berurat-berakar di dalam pikiran sehingga tidak diperlukan lagi pemikiran dan refleksi, maka ilmu logika menjadi suatu seni yang bermanfaat (san’at), yang membebaskan pikiran dari kesalahpengertian di satu pihak dan kekacauan di pihak lain.

Setelah mendefinisikan logika, Tusi, sebagaimana ibn Sina, memulai dengan pembahasan pendek mengenai teori pengetahuan. Semua pengetahuan adalah konsep (tashawwur) atau penilaian (tashdiq), yang pertama bisa di dapat lewat definisi dan yang kedua lewat silogisme. Dengan begitu maka definisi dan silogisme merupakan dua alat untuk mencapai pengetahuan.

Tidak seperti Aristoteles, ibn Sina membagi semua silogisme menjadi silogisme kopulatif (iqtirani) dan silogisme ekseptif (istitsna’i).

Tusi mengikuti pembagian ini dan menggabungkannya dengan caranya sendiri. Karya-karyanya dalam bidang logika secara garis besar bercorak logika Aristoteles, tapi dia menyebutkan empat dan bukannya tiga bentuk silogisme dan sumber dan bentuk keempat ini terdapat pada Organon-nya Aristoteles atau apda karya-karya logikanya ibn Sina.

No comments