Hijrahnya Umar Ibn Khattab R.A yang sangat Inspiratif dan Heroik


Hijrahnya Umar Ibnu Khattab
Asslamualaikum wr.wb,
Disini Insyallah saya akan menyampaikan atau menceritakan secara singkat tentang bagaimana kisah hijrahnya Umar bin Khattab..Sebelum membaca saya beritahukan, saya mencoba menyampaikan kisah ini sesederhana mungkin menggunkan bahasa yang mudah di terima Insya Allah.. dan bacaan atau Tulisan ini saya kembali rangkum dari kisah atau sirah sahabat yang di sampaikan oleh guru kita, Ustad Khalid Basalamah, semoga Allah merahmati beliau Amin.
Semoga bermanfaat....


Pada suatu malam, Umar ibn Khattab sedang berjaga,, saat dia berkeliling melewati bukit Abu Qubais dia kaget, di atas gunung Abu Qubais turun Umu Abdillah (yang dimana Umu Abdillah sama dengan umar dari kabillah Bani Suku Adiy) Umu Abdillah sedang menggendong anaknya ‘Abdullah’ yang masih kecil. Jadi Umu Abdillah naik turun gunung hanya untuk melewati umar atau menghindar dari penjagaan umar ibn Khattab pada kala itu, karena kebetulan pada waktu itu Umar bagian jaga mengawasi. Pada kala itu kaum muslimin di desak habis-habisan dan tidak bisa berdakwah dalam waktu yang lama, siapa yang berdakwah di jalan Allah SWT pastilah Kafir Quraish menyiksanya,, Tidak ada Toleransi kala itu. Termasuk Umar Ibn Khattab, Beliau sangat keras terhadap Kaum muslimin, beliau hampir setiap hari menyiksa kaum muslimin, datang pagi hari untuk menyiksa dan pulang sore hari dalam keadaan lelah dan itu terjadi dengan rutin.


Setelah menyaksikan Umu Abdillah turun dari gunung, Umar bertanya “Wahai Umu abdillah sedang apa kamu disini, kenapa naik dan turun gunung seperti ini”… Kata Umu Abdillah “Kami Heran dengan kalian kafir Quraish, kami mau beriman kepada Allah dan Rosul-Nya kalian larang, ibadah di Mekkah dilarang, mau keluar dari mekahpun kalian larang. Jadi terpaksa saya menaiki gunung agar tidak ketahuan oleh Kafir Quraish karena kalau lewat pintu gerbang kemungkinan kamu akan menyiksa bahkan membunuh saya”. Mendengar penjelasan Umu abdillah Umar kaget, sampai pada tingkat itukah umat islam ini memepertahankan agamanya. Lalu umar bilang pada Umu Abdillah “wahai Umu abdillah, pergilah kemana kau mau, saya tidak akan ganggu kamu, semoga keselamatan bersamamu”. Lalu pergilah Umu Abdillah ini bertemu temen-temannya Umu Abdilah (Kaum muslimin) yang delapan puluh dua orang. Mereka berkata pada Umu abdillah “wahai Umu abdillah, dari mana saja kenapa kau telat ?” , kata Umu abdillah “Tadi saya naik gunung untuk tidak ketahuan oleh penjagaan dari kafir Quraish”, Kata mereka “Syukurlah kalau kau selamat, apakah ada orang Kafir Quraish yang lihat mu Umu Abdillah?” . Umu abdillah jawab “Tidak ada, kecuali Umar bin Khattab”, Mereka semua mendengar berita ini kaget, dan mereka bilang “Umar Melihatmu ya Umu Abdillah? Itu sungguh musibah besar!!, Umar luar biasa membenci islam”. Kata Umu abdillah “Tapi dia mendoakan ku”. Lalu ada seorang sahabat berkata kepada umu Abdillah “Ya Umu Abdillah, mungkin kau adalah penyebabnya Umar Bersyahadat(Masuk Islam)”. Dan jawaban sahabat yang lain mendengar pernyataan dari satu orang ini “Kalau Umar Syahadat, Unta juga pasti bisa syahadat” (Sangking tidak mungkinya Umar Bin Khattab Masuk Islam kala itu, karena dia hampir setiap harinya menghabiskan waktu untuk menyiksa budak-budak atau orang-orang dari kabillah nya yang masuk islam).

Ringkas cerita, kejadiannya yang bertemu dengan Umu Abdillah membuatnya terus berfikir, dan di tambah lagi pemuka-pemuka Quraish kala itu ribut atau saling berselisih karena Risalah Nabi Muhammad
ï·º. “Mengapa bisa agama ini sampai bisa membuat perempuan menggendong anaknya melewati gunung demi mempertahankan dirinya untuk beribadah, Agama apa ini” . Lalu besoknya Umar bin khattab keluar rumah dengan menggunakan baju perang dan membawa pedang tajam di tangannya, ia ingin membunuh Nabi Muhammad SAW karena ia pikir Nabi SAW telah membuat kericuhan di antara pemuka Quraish dan membuat banyak orang murtad dan mengikuti Agama Beliau SAW.

Di perjalanan dia bertemu dengan seorang Quraish yang telah masuk islam tapi masih menyembunyikan ke islamanya bertanya pada umar “Wahai Ibn Khattab, Mau kemana Kau dengan pakaian perangmu ini ?”. Menurut Ulama menjelaskan tentang umar, Umar dan Hamzah (Pamannya Nabi Muhammad SAW) adalah seorang yang gagah dan memiliki fisik yang kuat. Sangking gagahnya Umar jika dia memburu hewan, pastilah dia memburu Harimau dan membawa nya ke mekah dengan di gendong, Sungguh kuat dan Gagah sekalai Umar Ini.

Setelah ia bertemu Quraish ini dia bercerita, “Aku akan membunuh Muhammad! Karena ia telah membuat kekacauan akhir-akhir ini, dia telah membuat orang murtad dari agamanya dan membuat perselisihan dari pemuka kita”.. sahabat atau Orang Quraish tadi karena takut akan terjadi hal yang tidak baik pada Nabi Muhammad SAW diapun menahanya dan berkata “Kenapa kau sibuk mengurus Muhammad ya umar ? sesungguhnya adikmu (Fatimah ibn Khattab) dan adik iparmu Said bin Jaid (Said bin Jaid adalah salah satu dari sepuluh yang di pastikan akan masuk Syurga)….. Sudah masuk agamanya Muhammad(Islam)”. Umar bertanya dengan nada Marah “Apakah betul Adikku Sudah murtad dan menerima agama Muhammad?” kata orang itu menjawab “Pergilah dan kau pastikan sendiri”. Maksud dari sahabat ini adalah supaya Umar mengurungkan niatnya Untuk mencelakai Nabi Muhammad SAW dan pergi dari kediamannya Nabi SAW.

Umar pun bergegas pergi menuju Rumahnya Fatimah untuk memastikan kabar yang baru saja ia dapat. Rupanya Fatimah dan suaminya sedang belajar Al-Quran denga salah satu sahabat Nabi yaitu Khabab bin Al-Aratt, salah satu budak yang pernah Abu Bakar bayar atau tebus dan dia banyak hafal Al-Quran lalu mengajarkannya.

Waktu Umar datang, dari jauh suara langkah kaki umar terdengar sampai dalam karena kaki umar itu sungguh besar, Umar mengetuk pintu dengan keras dan hampir seolah dobrag pintu. Dan Fatimah dengan sigap menyembunyikan Al-Quran dan Said bin jaid pun menyembunyikan Khabab bin Al-Aratt kedalam kamarnya. Kata Umar “Apa yang barusan aku dengar itu dari luar?”. Kata Fatimah “tidak ada apa-apa”. Umar pun berkata “Tadi saya mendengarkan sesuatu, apa yang kalian saembuyikan dari Umar ?, apakah tadi aku mendengar sesuatu yang di bawakanoleh Muhammad ?” kata adikya (Fatimah) “Iya! Apakah ada masalah wahai kakaku?”. Lalu kata Umar “Mana ? Berikan kepadaku!”. Umar meminta Al-Quran dari Fatimah, tapi Fatimah menolaknya. Kata Fatimah “Tidak! Tidak bisa ! kau Najis wahai Umar! Kamu Kafir Kamu tidak boleh menyentuhnya!”. Kemudian Umar pun Marah dan mencoba mengambil Al-Quran itu secara Paksa, dan Fatimah pun memberikan perlawanan hinggah akhirnya Fatimah terkena Pukulan Umar hingga ia jatuh ke lantai sehingga memar dan berdarah wajah Fatimah kala itu, Said Suaminya pun marah kala itu dan membela istrinya hingga akhirnya di pukul juga dan terjatuh. Ketika Said dan Fatimah Jatuh karenanya dia berfikir lagi “Agama Apa ini !!? kenapa bisa sampai begini?” karena adik perempuanya tidak pernah bantah tapi sekarang dia berani melawan demi membela Agamanya. Karena memang pada masa itu tidak ada seorangpun yang berani kepada Umar.

Dia penasara dan meminta Al-Quran dari Fatimah dengan cara yang lembut “Wahai Fatimah, mana Yang tadi kalian baca, Biarkanlah aku melihatnya”. Kata Fatimah “Kau Najis ya Umar! Kalau kau mau kau harus Mandi dulu”. Kemudia Umar pun mandi dan membersihkan dirinya lalu kembali kepada Fatimah dan diapun mendapatkan Al-Quran itu lalu dia membaca Surat At-Thoha 1-8 ayat, hingga akhirnya Umarpun tersentuh hatinya dan luluh. Umar itu terkenal dengan suaranya yang lantang dan keras, tapi setelah ia membaca Al-Quran tiba-tiba suaranya menjadi lemah lembut atau lebih santai. Dan dia berkata “Tunjukan saya ketempat dimana Muhammad berada”. 


Khabab bin Al-Aratt  yang tadi mengajarkan adiknya mengenai Al-Quran, yang bersembunyi pun keluar dari kamar karena ia tahu bahwa Umar hatinya Sudah Lunak Oleh Al-Quran, dan Khabab berkata pada Umar “Sesungguhnya Nabi telah berdoa kepada Allah SWT akan dua orang yang ia harapkan untuk mendapatkan petunjuk-Nya(Hidayah),  yaitu Abu Hakam(Abu jahal) dan Umar ibnu Khattab , ia mohonkan petunjuk terhadapnya, dan ternyata Allah pun menghendakimu sebagai orangya wahai Umar”. Setelah mendengar itu Umar semakin mantap Untuk menemui Nabi Muhammad ï·º dan masuk Islam.


Kemudia Khabab bin Al-Aratt  dan Umar menuju tempat Nabi
ï·º (Darul Arqam), Khabab Berjalan di pinggirnya Umar ibnu Khattab dengan membawa pedangnya dan perlengkapan perangnya menuju ke Darul Arqam (Tempatnya Umat Islam Belajar). Di lantai dua atau lantai Atas Darul Arqam ada salah seorang sahabat yang  memantau keadaan luar dari dalam sana, jika ada orang Quraish datang, disuruh bubar olehnya.  

Dari jauh dia melihat Umar dan Khabbab datang kearah Darul Arqam, Hingga dia kaget dan berteriak kedalam “Khabab di tawan!! Khabab Di tawan Oleh Umar!! Khabab Di tawan Umar!!, diluar ada Umar datang kesini mau membunuh kita !!”. semua sahabat yang sedang belajar di bawah sudah ribut dan keadaan gelisah kala itu. Sedikit Tambahan, kehebatan Umar itu sangat besar, dirinya gagah dan tidak takut akan Apapun(Sebelum masuk islam), Mau musuhnya sebanyak seratus orang atau malah seribu orangpun Umar tak takut. Jadi wajar keadaan Darul Arqam kala itu sampai ribut dan beberapa sahabat khawatir akan hal buruk terjadi kepada Nabi Muhammad SAW dan dirinya.

Sesudah dekat dan mengetuk pintu, Hamzah dari dalam berkata kepada Rosulullah
ï·º “Ya Rosulullah, Jika dia macam-macam biarkan saya yang hadapi. Saya mati atau dia yang mati”. Kata Nabi ï·º “Masuklah Hamzah kedalam Kamar, dan buka kan pintu biarka dia masuk”. Saat Umar datang dan masuk kedalam Darul Arqam, Umar melihat Nabi dan Menundukan Pandanganya. Lalu Nabi datang memegang Pundak Umar dan menggoncang atau memegang seerat-eratnya dan mengatakan “Hai Ibnu Khattab, Belum tiba kah saatnya kau beriman kepada Allah dan Rosul-Nya?”. Dan Umar diam tidak berkutik sambil menundukan kepalanya. Lalu Nabi pegang lagi pundaknya dengan sangat Erat dan berkata dengan Nada yang lebih tinggi “Haii Ibnu Khattab!! Belum tibakah saatnya kau Beriman kepada Allah dan Rosul-Nya?!!”. Umar pun terjatuh ke tanah seolah berlutut kepada Nabi ï·º, lalu Nabi pun Goncang yang ke tiga kali dengan yang lebih kuat dan kembali berkata “Wahai Ibnu Khattab! Belum tiba kah saatnya kau beriman kepada Allah dan Rosul-Nya?!!”. Lalu Umar pun menghadap Nabi dan bersyahadat “Ashadualla Illaha ilallah anna muhammdan Rosulullah”. Syahadat Umar membuat semua orang di dalam Darul Arqam terharu dan bahagia sehingga mereka bertakbir “Allahu Akbar!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar !!” .. sangat kencang hingga terdengar keluar, terdengar keluar sampai ke ka’bah.

Lalu Umar duduk bersama Nabi, dan umar meminta Nabi Untuk mengajarkan Islam kepadanya “Ya Rosulullah, Ajarkan saya tentang Islam”. Lalu nabi mengajarkan banyak hal, mengajarkan apa itu Tauhid, kesalahan yang dilakukan bangsa Quraish terhadap penyembahan berhala dan memperjelas apa saja yang Allah Larang dan Allah Anjurkan kepada Umat Manusia. Tidak lama dari itu, Umar semakin mantap akan Imannya dan Umar berkata pada Rosulullah “Ya rosulullah kalau apa Yang engkau sampaikan itu benar, berarti kita benar Yarosulullah”. Kata Nabi “Iya” dan Umar kembali berkata “Berarti apa yang di lakukan Quraish itu salah Ya Rosulullah?”. Kata nabi SAW “Iya” … Lalu umar berkata dengan penuh semangat kepada Nabi
ï·º “Kalu begitu Ya Rosulullah kita tunjukan kebenaran kita Yarosul (dakwah terang-terangan,) kepada mereka Ya Rosulullah karena apa yang mereka lakukan itu salah”. Masya Allah padahal Umar bisa di bilang baru saja menerima Islam, dia baru bersyahadat, sungguh gagah dan heroit sekali Umar ini.

Lalu Umar datang kepada shabat-sahabat Nabi dan bertanya “Siapakah di antara orang Quraish yang paling benci kalian(Umat Muslim) selain Aku pada waktu Itu (Waktu dimana Umar Belum Masuk Islam)”. Kata mereka “Sahabatmu Ya Umar, Umar bin Amr bin Hisyam ‘Abu Hakam’(Abu Jahal)”. Tidak banyak bicara umar pun keluar dan berencana menemui Abu jahal, setelah sampai rumah Abu Jahal, Umar mengetuknya dari luar, Abu Jahal membuka pintu dan langsung menyambut Umar dan seolah akan memeluknya “Selamat datang wahai sodaraku, Umar Ibnu Khattab”. Kata Umar “Tunggu dulu ya abu hakam, Apakah kamu sudah tahu bahwa aku sudah masuk Islam?”.. lalu umar bersyahadat di depannya “ashadualla ilaha ilallah wa ashaduana muhammadan abduhu warosuluh”. Lalu abu jahal Kaget dan membantingkan pintu “Kecelakaanlah buat kamu wahai Umar!!”. Lalu Umar kembali lagi ke Darul Arqam.

Lalu Umar datangi lagi sahabat-sahabat dan bertanya, “Siapakah Orang Quraish yang tidak dapat menyimpan rahasia?” . mereka menjawab “Jamil bin Mu’Amr”. Lalu Umar pun kembali keluar untuk menemui Jamil. Kata Abdullah bin Umar (Anaknya Umar) saya ikuti ayah saya, rupanya beliau sedang mencari Jamil, dan Jamil sedang duduk di depan ka’bah sedang melihat keadaan orang-orang untuk di bicarakan atau di gosipkan dan di sebarkan. Ayahku datang dan duduk di sebelahnya “Hai Jamil, Sudah tahukah kamu berita baru?”. Kata Jamil “perihal Apakah itu?”. Lalu Ayahku berkata “Ashadualla ilaha ilallah wa ashaduanna muhammadan abduhu warosuluh”. Kata Abdullah bin Umar “Demi Allah kala itu Jamil tidak melihat wajah Ayah saya, dia langsung berdiri di atas batu tinggi dan berteriak, “Wa masyaral Quraish! Umar sudah murtad! Umar sudah Murtad!!”. Lalu orang-orang Quraish datang menghampiri mereka dan bertanya pada umar “Hai umar benarkah itu? Apakah kau sudah meninggalkan Agamamu ?”. kata Umar “Ashadualla ilah ilallah wa anna muhammadan rosulullah”.

Masya Allah yang dulunya Musuh Islam tapi sekarang dia kini membela dan menyebarkan dengan caranya sendiri. Yang kebanyakan muslim sebelumnya itu sembunyi-sembunyi. Tapi tidak bagi Umar Ibnu Khattab, dialah orang yang terang-terangan menceritakan dirinya bahwa dia sudah masuk Islam.

Setelah Umar menceritakan atau memberi tahukan kepada Orang-orang Quraish bahwa dirinya masuk islam secara terang-terangan di depan ka’bah, dia langsung di keroyok oleh masa pada kala itu Umar sendiri di keroyok oleh masa. Hampir belasan orang memukuli Umar dengan penuh kekecewaan dan amarah karena keputusan Umar untuk meninggalkan agamanya yang dulu.

Mereka menyerang dan memukuli umar dari saat pagi sampai magribh. Dan ketika Umar sudah mulai lelah, dia mengambil seorang kepala suku yang memukulinya lalu ia membanting dan menindih dengan dengkulnya/diduduki dadanya dan mencoba untuk menodongkan tangan(kedua jarinya) ke mata orang tersebut dan dia berkata “Berhentikan orang-orang ini atau matamu aku buat menjadi buta”.

Dalam keadaan umar dipukuli tapi Umar tak peduli dia Fokus pada satu orang yang ia duduki ini. Hingga akhirnya orang itu berteriak “Hai Quraish, bubarlah lepaskan Umar atau mataku akan buta olehnya”. Dan kejadian ini tidak berlangsung sehari, besoknya Umar datang lagi ke kab’bah dan mengulanginya seperti kemarin. Dia berteriak di depan umum “Ashadualla ilaha ilallah wa anna muhammadan rosulullah” di keroyok dan di pukuli lagi Umar dari pagi sampai Sore, Sama seperti kemarin jika dia merasakan lelahnya, dia akan menangkap satu orang dan banting. Hari ketiga Umar datang lagi kedepan Kab’bah dan mengulangnya seperti sebelumnya, dan di hari ke 4 (empat), sudah tidak ada lagi yang berani memukuli Umar pada kala itu.

Masyaallah Sungguh Unik namun Tangguh perilaku dari Umar Bin Khattab RA  setelah masuk islam ini, Tangguh nya tidak hilang tapi tangguhnya lebih bermanfaat bagi Agama Allah. Masyaallah beliau adalah salah satu dari sepuluh orang yang di jamin masuk Syurga kata Nabi SAW. Senoga kita semua memiliki semangat seperti Umar RA, ketangguhan seperti beliau, dan juga Kecerdasanya.. Amin, *semoga Allah Memberi kesempatan untuk saya kembali Share/Post kecerdasan Umar RA saat beilau menjadi Khalifah atau pemimpin.

Sekian yang bisa saya Posting atau Share, semoga bermanfaat, seperti yang saya bilang di atas, Tulisan saya mungkin tidak begitu percis dengan Sirahnya, karena cara Tulis saya menggunakan cara tuliscerita secara biasa, bukan seperti bercerita dengan buku. Saya Menulis kembali cerita ini menggunakan bahasa yang insya Allah lebih mudah untuk di pahami. Maaf bila ada kekeliruan..



Barakallah Ustd Khalid Basalamah

No comments