Sharing Time : KITA SAMA, ARAHNYA SAJA YANG MUNGKIN BEDA



Assalamu alaikum, Ini adalah lanjutan dari Chapter sebelumnya

Kita sama, Arahnya saja yang mungkin beda. Bismillah...

Mudah-mudahan jadi part ter Epic yaa!, kenapa ?

Karena ini kesimpulan dari Chapter-chapter sebelumnya. Tapi kembali Penulis ingatkan! Bahwa ini memang untuk yang sudah super Fanatik dan udah kelewat batas.

Lah emang ada  yang 'udah kelewat' batas ?





Lah emang kaga ada ?👀

Tapiiiiii.


Ini bukan bermaksud peng sekuler-an', yang suka Korea berarti gasuka Agama, bukan!

Tapi ini adalah sebuah persamaan yang sekaligus juga ada perbandingan yang dimana ada hal yang sama ada juga hal yang berdeba. Paham ya?

Ini opini penulis, Setiap kali melihat Kpopers atau apapun itu pecinta Korea atau yang memiliki idol,
rasa-rasanya seperti melihat Abu Bakr Ash Sidiq. Lucu yaa ? Maksudnya gini...

Abu Bakr dan para Fans itu seolah sama, yaaa... mereka itu ikonik perjuangan, ikonik sebuah pengorbanan, sebuah loyalitas.... Yaaaa pokoknya sama-sama rela berkorban demi apapun yang di cintainya.

Sama-sama rela lakuin sesuatu atas dasar cinta, sama-sama setuju bahwa 'Hati' berperan sebagai pendorong yang dominan dalam kehidupan kita (berbuat, berkorban, dan berjuang).

Para Fans dan Para Sahabat Nabi itu sama, 

Sama-sama, Punya objek yang dicintainya, objek yang dijaganya,
Sama-sama, berjuang demi sesuatu, untuk mendapatkan sesuatu.

Sama-Sama punya sesuatu yang lebih dominan lah dalam hidupnya...

BAHKAN

Sama-sama, Ikhlas melakukan segala sesuatu untuk apa yang di-Cintai, di sukainya, di banggakannya.
Sama-sama keberatan ketika yang disukainya di permainkan, di jadikan sebagai olok-olok, dijadikan bahan candaan.

Sama, sama bete kalo apa yang dicintainya sering di permasalahkan, di kata-katain.

Bahkan Sama, punya rasa benci ketika apa yang Cintainya, di-Sukainya, di-Banggakannya di jelek-jelekan begitu saja, di hina-hina. Benci jika kondisi itu harus selalu ada. Yang harusnya datang ketenangan sesuai yang diharapkan, ini malah sebaliknya.

Sama-sama tak ingin mendengar ketika orang lain berkata sesuatu seenaknya terhadap apa yang kita suka, kita cinta.

Semua pengorbanan itu karena Cinta!


Yaa pokoknya sama, Sama-sama Punya cinta yang kadang gila dan ga Matematisss!

Ehh...Ngomong-ngomong cinta yang ga matematis..
Kita ambil contoh..


Temen-temen tau kan Drama The World Of The Married ?
Siapa sih yang ga tau! booming nih!!!



Drama yang menceritakan tentang perselingkuhan, yang disajikan super apik dan realistis banget!
bikin kita greget, darting, emosian, bikin naik darah, naik kiloan, naik BBM dan lain sebagainya! pokoknya gilaa!

Siapa plakornya? 

Ya! ,,,,Yeo Da Kyung  (Searching dulu dong)


Walaupun sebenarnya kan dia orang kaya nihh, orang yang hidup mewah, orang tuanya terpandang, dan bukan pelakor sih sebenernya (maksudnya, Bukan niat hancurin Rumah Tangga orang, bukan!), tapi karena Cinta, dia rela terjebak di kondisi yang sulit, dia rela terjebak dengan lelaki yang bejat, dia rela terjebak dalam kondisi yang ternyata menyulut api yang dapat menyambar dirinya. Nah kan bikin emosi!

Logikanya : Harusnya kan dengan statusnya yang baik itu atau embel-embel dia orang terpandang, dia bisa mendapatkan lelaki yang baik, yang tulus dan tidak mengundang masalah ke hidupnya. Maksudnya pilih-pilih lah!

Tapi karena Cinta juga dia rela berkorban untuk mendapat apa yang dia mau, berkorban dan berusaha menghadapi itu, mendapatkan apa yang dia inginkan.

Cinta dan Pengorbanan.

Tapi ya namanya juga hidup kadang berliku, Apa yang dia inginkan, harapkan dan usahakan malah tampak ruwet dan rumit.

Kenapa ?, Karena cinta yang salah, Cinta yang salah arah. Karena Cinta yang salah itu dia seolah kehilangan segalanya, kehilangan dirinya, kepercayaannya.

Maka di sini pentingnya kita mengarahkan Cinta.

Jangan sampai Cinta kita di singgahkan di tempat yang salah, karena Cinta akan membutuhkan pengorbanan. Jangan korbankan Hati kita ke cinta yang salah. Jangan!


Teruntuk yang terlanjur tenggelam dan super fanatik.

Kita sepakat bahwa kita sama, kita punya cinta. Mungkin arahnya saja yang beda.

Bentuk pengorbanan yang sama, hanya saja arahnya saja yang sedikit berbeda.

Bagaimana jika Islam menjadi arah kita, arah Cinta kita

Seandainya kita Arahkan cinta kita pada Islam. 
Apa yang akan terjadi ?

Apa yang akan kita lakukan, dan apa yang kita dapatkan ?

Yaaa, Pasti kebaikan.

Apa yang kita perjuangkan akan terbalas manis, karena itu Janji-Nya.

Apa yang kita lakukan atas dasar cinta yang benar, akan membawa kita pada kedamaian, itupun Janji-Nya.

Jika berkenan mari kita belajar bersama, belajar Islam bersama.
Belajar menyamakan Arah, agar sampai di tempat atau persinggahan yang sama.

Kita.... Ya, Kita yang Muslim ini 😊


Bersambung .......

No comments