Sharig Time : HIBURAN ATAU PENIPUAN (SUKA , TAPI IBADAH TETAP JALAN KO)

Masih Shalat ko ! Masih kerudungan masih! (Jika perempuan)


Assalamu 'alaikum, kita lanjut yaaa.
Artikel ini lanjutan dari Chapter 3 : Negeri Impian

Gimana saat baca pernyataan atau judul di atas ? Lucu yaa ? Sama hehe.

Yaa kalo masih tetap menjaga ibadah, Alhamdulillah, semoga kita semua di istiqomahkan dalam menjalankannya, di Khusyukan pada saat mengamalkannya, Aamiin .

Balik lagi ke topik, kalo kita lihat pernyataan di atas itu bentuk respon, bentuk penegasan bahwa dengan menjadi fans pun yaa ibadahmah tetep jalan, alias apa yang mereka/temen-temen kita lakukan tidak merusak ibadahnya. Ya emang bener... Kata siapa juga ngerusak ibadah 😃😃
..
Mungkin benar demikian, secara kuantitas bisa jadi no problem, tapi secara kualitas ? berat nih.. 
tapi ini juga self reminder pastinya untuk Penulis.

Tulisan ini tidak bermaksud memojokan atau tetap mencari-cari kesalahan, toh manusia emang tempatnya salah, ya kalo di cari pasti nemu lah! ya kan ?👀

Engga bermaksud menanyakan ibadahnya ko, siapa 'Penulis' kan(?). Posisi kita sama, sama-sama hamba-Nya, kita sama-sama berjuang untuk memberikan yang terbaik, beribadah sebaik mungkin, bukan begitu ?

Cuman kan dalam mencapai yang terbaik itu banyak cara dan proses nya. Kita hanya mencoba sebisa mungkin bergerak bersama, sebisa mungkin se-pemandangan yang sama walaupun secara Humanity ada beberapa yang berbeda, tapi secara Ke-Imanan enaknya kita saring merangkul, saling mengingatkan, dan saling memberi solusi.

Sekali lagi ini bukan bermaksud mengolok-olok temen-temen, bukan untuk memojokan "Seolah suka sama sesuatu yang super modern/budaya luar kita jadi langsung mempertanyakan keimanannya".... Ngga lah, kita harus saling yakin bahwa Iman dan aqidah kita baik-baik saja, itu komitmen kita dalam Islam kan ?


Tapi apakah bisa semulus itu ?

Rada keluar dari topik sedikit.

Temen-temen tau ga, salah satu fungsi hati ?
Hati itu unik loh, orang yang kondisi fisiknya sedang lemas atau lemah, tapi jika kondisi hatinya masih membara atau semangat maka mustahil kata menyerah hinggap ke pikirannya. Begitupun sebaliknya, sekuat apapun fisik jika hatinya memang sedang tidak baik, maka hasilnya akan percuma.

Sekuat itu posisi hati/pengaruh hati dalam kehidupan kita(Manusia).

Mungkin temen-temen pecinta Drakor, Kpop, idol-idol (apapun) itu, juga merasakan hal yang sama, ketika sedang capek, lemah, letih, lesu, loyo, dan apalah itu... di saat seperti itu kita melihat sesuatu yang memang hati kita suka, otomatis kita kembali semangat, kembali hebat, kembali kuat seolah baru di charging. Luar biasa keren banget kan fungsi hati ini.

Fungsi hati juga salah satunya untuk mencintai. 'Feelling', sebagai perasa. Terutama perempuan untuk bab ini mereka juaranya, kenapa ? karena (Dari apa yang Penulis baca) Untuk jadi Perasa itu perempuan memiliki Hormon yang lebih dominan di banding laki-laki, ;hormon untuk menggunakan perasaannya. Sedangkan Laki-laki Hormon yang lebih besar nya adalah dalam menggunakan Logikanya,:  Hormon penggunaan Logika pada lelaki lebih unggul di banding perempuan. Jadi kesimpulannya perempuan Jauh lebih perasa di banding laki-laki.

So... Perempuan punya tugas yang penting dalam memanfaatkan hal itu, hal apa ? hal menjaga hati, menjaga perasaan, menjaga cintanya.

Manusia mempunyai hati, yang dimana dia bisa mencintai dengan itu. Tapi yang jadi pertanyaannya ,

Harus di cintakan kepada siapa dan Harus mencintai yang seperti apa ?

Bucin nih, cinta-cinta an 👀

Hati itu ibarat barang yang harus di jaga sungguh-sungguh, jika di tempatkan di tempat yang tidak baik maka akan tidak baik juga kondisinya. Hati itu memiliki kebebasan dalam mencintai, kadang melakukan hal yang gila dan di luar nalarpun bukanlah hal yang aneh jika hati dibiarkan 100% untuk ikut andil dalam mengambil sebuah keputusan.

Pengorbanannya yang luar biasa tanpa perhitungan yang matang bukanlah suatu yang baru bagi hati, karena hati bukan logika yang butuh perhitungan, jadi perlu pengendalian dan pengawasan yang serius dalam menjaganya. Hati butuh bimbingan, hati butuh di bimbing.

Karena kita sebagai manusia yang memiliki hati, harus menjadikan ini sebagai suatu yang sangat penting untuk diperhatikan.

Hati bisa melakukan sesuatu tergantung kebiasaan dan penjagaan, jika hati dibiasakan dan dijaga untuk selalu baik, maka hal tersebut akan menjadikannya Hati yang baik, jika hati menjadi baik , maka baik pula pengguna Hati tersebut.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Ketahuilah bahwa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika daging itu baik maka baiklah seluruh anggota dan jika daging itu buruk maka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Jadi sebaiknya Hati kita harus di apakan ? Apa Hubungannya dengan semua ini ?


Sebelumnya, kita lanjutkan dulu dengan kemampuan hati, selain kemampuannya yang luar biasa hati juga memiliki keterbatasan, Hati untuk mencintai misalkan.

Cinta di hati itu bukanlah suatu yang bisa di bagi, cinta itu hasil dari pilihan, kita tidak bisa memberi hati secara All out  kita kepada 2 hal sekaligus.

Hati itu yang bisa membuat kita menjadi fokus, sedangkan hati yang bercabang yang membuat kita kehilangan fokus.

Jangan salah dalam menaruh hati kita, jangan salah mencintakan hati, jika kita salah dalam menaruh hati kita maka akan salah juga dalam hal mencintai, jika salah dalam hal mencitai berebe nantinya.


Hati untuk Mencintai dan di Cintai

Disini pentingnya memperhitungkan kemana Hati kita akan di fokuskan untuk mencintai. Untuk siapa dan Untuk apa.

Kepada siapa hati ini harus dilabuhkan ? kepada siapa hati ini harus di fokuskan, kepada siapa hati ini untuk di sibukan, hati ini ada untuk selalu mencintai siapa? hati ini harus di bimbing menuju siapa? hati ini harus seperti apa?. sebagai seorang muslim, apa jawabanmu?

Kita harus memberikan segalanya kepada suatu yang tepat, mengarahkan hati ini untuk melakukan yang benar. Jangan sampai kita mencintai sesuatu karena itu baik di mata kita, bukan baik di hadapan sang pemilik Hati ini, yang Menciptakan Hati ini, Yang lebih tau diri kita, lebih tau isi hati kita, yang selalu memberikan apa yang terbaik untuk kita, karena kita tidak punya kuasa untuk menentukan mana yang baik atau tidak untuk kita melainkan hanya nafsu dan prasangka, Dia- lah Allah yang selalu mengawasi dan menjaga kita, yang maha tahu segalanya.

seperti tadi, bahwa Dia tau 'kita' Lebih dari 'kita'

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Mari berjuang, mempertahankan dan berusaha menaruhkan hati ini hanya kepada hal yang lebih tepat dan layak. Tidak ada sekutu dalam hal persasaan karena kemampuan hati dalam mencintai kan terbatas, tidak bisa mencintai 2 hal dalam sekaligus, sekalipun itu dilakukan maka akan menjadikan hati bercabang dan kehilagan fokus. Bukankah kita sepakat bahwa ibadah itu bukan hanya tentang Kuantitas (banyaknya), Tapi yang paling penting adalah Kualitas (Bobot ibadah itu sendiri). Allahu Alam bishawaf.


setelah panjang lebar bahas hati dan lain sebaginya, kita kembali yukkk kejudul.

"Tetep ibadah ko"

sekali lagi, ini bukan point yang mempertanyakan ibadah temen-temen. melainkan di point ini penulis berharap kita semua bisa bermuhasabah diri. Dari semua pemaparan tentang hati di atas, dari fungsi hati kelebihan sama keterbatasan hati apa yang bisa simpulkan.

Hati itu hanya bisa fokus untuk mencintai satu saja. Jika banyak, akan bercabang. Jika bercabang, maka akan kehilangan fokus.

Bagaimana dengan ibadah Kita? Mungkin iya tetap jalan. Tapi fokus kah ? tapi Khusyukah ? ibadahkan Bukan hanya tentang Kuantitas ? Melainkan Kualitas?

Yaaaa.... Ada juga kualitas yang harus kita usahakan dan jaga. Apapun itu semoga kita bisa menjaga amal ibadah kita untuk selalu memiliki kuantitas dan Kualitas.

Kenapa ini penulis bahas, karena ternyata ini yang biasa temen-temen(K-wavers; Pecinta Korea) disana rasakan, bahwa mereka kehilangan fokus nya dalam beribadah, mereka seolah-olah melupakan dan meninggalkan hal yang penting, hal yang seharusnya mereka perhatikan mereka seolah tenggelam dalam suatu yang tidak ada ujungnya, dia terus kepikiran idol-nya, selalu ingin tahu updatean nya, gamau ketiggalan show nya, pokonya dipikirannya hanya mereka, dihatinya hanya mereka, hallunya sama mereka.. sedangkan ibadah seadanya. -Katanya

Walaupun  mungkin susah, tapi selama lillah, Insya Allah.

Oh iya, disclaimer... temen-temen harus tau ya segmentasi dakwah dari tulisan-tulisan ini untuk siapa?
untuk yang memang sudah sangat berlebihan dan kelewat batas, yang di kepalanya cuman ada idol-nya ituuuu.... Kalo temen-temen masih biasa dan masih dalam batas wajar yaa fine fine aja.. 😂.

tapiii,, wajar menurut siapa ? jangan-jangan kita sendiri yang bikin aturan dan batasan  👀 , kembali ke pembahasan awal, yuuk bareng-bareng,,, berusaha pake perspektif Islam. 

화이팅 !!



Extra Time :
Temen-temen ingat kisah Al Imam Asy Syafi'i ?
Baca dulu yuk sejenak.


Suatu hari, Imam Syafi'i sedang belajar dan menghafal sejumlah hadis di hadapan gurunya, Imam Malik. Meski matahari bersinar cukup terik, namun angin berhembus cukup kencang sehingga menimbulkan suasana sejuk di dalam ruangan. Udara sejuk menyelusup ke dalam ruangan mereka berada melalui kisi-kisi jendela. Sehingga kesejukannya menghempas wajah-wajah mereka yang menempati ruangan itu. 

Hafalan Imam Syafi'i sangat luar biasa. Sesekali Imam Malik tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai isyarat ia mengiyakan hafalan Imam Syafi'i. Setelah selesai, Imam Malik memberikan komentar. "Bagus!", kata Imam Malik.

"Alhamdu lillah.", kata Imam Syafi'i.

"Aku melihat Allah Ta'aalaa telah menyinari hatimu", kata Imam Malik, "Oleh karena itu janganlah engkau padamkan dengan kemaksiyatan."

Suatu hari Imam Syafi'i sedang berjalan di salah satu pojok kota. Angin berhembus lumayan kencang. Lelaki yang hafidz Al-Qur'an sejak usia delapan tahun itu terlihat tenang. Beberapa penduduk kota pun turut beraktivitas, beberapa wanita juga berjalan di depan dan di sekelilingnya. Angin kembali berhembus dan kembali berhembus. Imam Syafi'i melanjutkan perjalanannya dengan begitu santai namun dengan langkah penuh kepastian, sambil sesekali membenahi jubahnya yang tersingkap karena hembusan angin yang begitu kuat. 

Wanita-wanita penduduk kota itu terus berlalu lalang di sekitar perjalanan Imam Syafi'i. Dan tiba-tiba, ketika Imam Syafi'i meluruskan pandangannya dan menatap kearah depan, dilihatnya pakaian salah satu wanita di depannya tersingkap karena hembusan angin sehingga terlihat betis wanita itu oleh Imam Syafi'i. Wanita itu berusaha membenahi kembali pakaiannya. Menyadari kejadian itu tanpa sengaja disaksikan oleh Imam Syafi'i yang kebetulan berada dibelakangnya, rona wajah wanita itu tampak memerah diliputi rasa malu dan rasa bersalah. Imam Syafi'i pun tertegun. Dari bibirnya tiada lepas kalimat istighfar diucapkan oleh Imam Syafi'i.

Imam Syafi'i melanjutkan perjalanannya, ia mempercepat langakhnya, sambil terus melafalkan kalimah istighfar. Langkahnya semakin cepat. Terburu-buru. Imam Syafi'i terus berjalan, segera menuju masjid. Seseorang yang melihat keanehan dalam diri Imam Syafi'i bertanya kenapa beliau tergesa-gesa ke masjid. Imam Syafi'i menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya.

"Saya khawatir karena kemaksiyatan yang saya lakukan, banyak hafalan saya akan hilang", jawab Imam Syafi'i dengan penuh kekhawatiran dan penyesalan. Dan konon, setelah kejadian itu, Imam Syafi'i benar-benar kehilangan satu juz hafalan Al-Qur'annya. Masya Allah...

Yang Sengaja liat roti sobek apa kabar? 😁😁😁😁😁😁


Bersambungyaaa ..

Chapter 5 Gak Semua Mesum

No comments